19/02/17

Makalah PKn : Perbandingan Pancasila dengan Ideologi Lain

Assalamualaikum Warrahmatullahi wabarakatuh..

Malam, para pembaca... .
Kali ini, saya akan memposting sebuha tugas yang pernah saya kerjakan, yaitu makalah PKn tentang Pancasila sebagai ideologi bangsa. Nah, makalah ini masih baru nihh.. masih anget dan masih bau mesin fotokopi heehehe...

Oke, nggak usah banyak ngobrolnya, langsung saja sikatt materinya. Selamat membaca!!!

“Books are a uniquely portable magic.” - Stephen King





PERBANDINGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA INDONESIA DENGAN IDEOLOGI LAIN



A.    Pengertian Ideologi

Ideologi secara sederhana berarti idea tau gagasan. Secara etimologi, Kata Ideologi pertama sekali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt de Tracy pada tahun 1796. Kata ini berasal dari bahasa Prancis idéologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu, idéo yang mengacu kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada logos, kata dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy menggunakan kata ini dalam pengertian etimologinya, sebagai "ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan".

B.     Ideologi Pancasila

Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia yang merupakan hasil pemikiran sekelompok orang yang diangkat dari nilai-nilai budaya serta nilai religious yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pancasila memberikan orientasi ke depan dan petunjuk bagi masyarakat Indonesia. Sebagai ideologi terbuka Pancasila memberikan orientasi ke depan, mengharuskan bangsanya untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dan akan dihadapinya, terutama menghadapi globalisasi dan era keterbukaan dunia dalam segala bidang. Pancasila sebagai  ideologi terbuka memiliki dimensi – dimensi idealitas, normatif, dan realitas. Ideologi Pancasila menyakini atas kebenaran dan kemerdekaan individu, namun dalam hidup bersama juga harus mengakui hak dan kebebasan orang lain secara bersama sehingga dengan demikian harus mengakui hak-hak masyarakat.

C.       Macam Ideologi Selain Pancasila

 Pancasila merupakan ideologi terbaik bagi bangsa Indonesia untuk dapat menjalani kehidupannya sehari-hari. Namun, Pancasila tidak selalu cocok apabila diterapkan di negara atau bangsa lain. Mereka menganggap bahwa ada ideologi yang lebih cocok untuk mereka sendiri karena kembali ideologi adalah suatu ide sehingga tidak masalah jika hanya ada satu orang saja yang menganut sebuah ideologi tertentu. Di dunia sekarang, terdapat banyak sekali ideologi-ideologi yang dianut oleh bangsa atau bahkan sekelompok orang saja. Namun, terdapat beberapa ideologi yang cukup mendominasi dari segi penganutnya. Ideologi-ideologi tersebut ialah sosialisme, komunisme, liberalisme.
1.      Sosialisme
Sosialisme merupakan sebuah ideologi yang cenderung mengedepankan rasa kebersamaan antar masyarakatnya terlebih dahulu. Lebih sederhana lagi, mereka yang menganut paham ini akan mengedepankan kepentingan negara terlebih dahulu daripada kepentingan warga negara atau pribadi. Penganut sosialisme juga menganut sebuah prinsip dimana agama terpisah dari negara. Ini artinya mereka bebas memeluk agama apapun, bahkan memilih untuk tidak memiliki agama.

2.      Komunisme
Komunisme adalah sebuah paham atau ideologi yang menjadi  bahan pembenaran mengenai paham kapitalisme, di masa itu paham ini lebih mengedepankan ekonomi hal itu menjadikan petani atau  buruh menjadi bagian dari produksi . Komunis sebagai paham anti kapitalisme menjadi paham yang  sangat menentang akumulasi  modal pada individu. Paham ini mempunyai prinsip bahwa semua dipreorientasikan sebagai milik rakyat maka dari itu paham ini beranggapan bahwa semua alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara demi kemakmuran rakyat secara merata. Pada dasarnya paham ini tidak berdasarkan kepercayaan mitos, takhayul, dan agama.

3.      Liberalisme
Liberalisme merupakan paham yang memberikan penekanan kebebasan individu sehingga kesejahteraan bukan menjadi tanggung jawab negara. Munculnya ideologi liberalisme dilatarbelakangi oleh situasi di Eropa sebelum abad ke-18 yang diwarnai oleh perang agama, feodalisme, dominasi kelompok aristokrasi, dan bentuk pemerintahan yang bercorak monarki absolut. Dalam situasi demikian, ide-ide liberal yang mencerminkan aspirasi kelompok industrialis dan pedagang mulai diterima. Selanjutnya, dengan dukungan pemikir-pemikir liberal klasik seperti John Locke, J.S. Mill, Herbert Spencer, Adam Smith, dan David  Hume, ide-ide liberal tersebut mulai  terwujud baik dalam pemikiran ekonomi, politik maupun sosial, hingga akhirnya perkembangan liberalisme sebagai ideologi politik, semakin mantap seiring dengan terjadinya Revolusi Inggris (1688), Revolusi Amerika (1776) dan Revolusi Prancis(1789).

Liberalisme bertitik tolak dari paham individualisme (perorangan) yang mendasarkan hak dan kebebasan individu, yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat  di ganggu siapapuun. Setiap individu mempunyai hak untuk menjalankan kepentingan yang diwujudkan dalam sistem demokrasi liberal sehingga melahirkan fungsi parlemen sebagai lembaga pemerintahan rakyat. Seterusnya, pemilihan umum dilakukan untuk memilih para anggota parlemen, dan setiap orang berhak memberikan satu suara.  Ideologi ini mengembangkan prinsip yang mendasar yaitu :
1.      Pengakuan terhadap hak hak asasi warganegara.
2.      Memungkinkan tegaknya tertib masyarakat dan negara atas supremasi hukum.
3.      Memungkinkan lahirnya pemerintah yang demokratis.
4.      Penolakan terhadap pemerintah totaliter.

D.      Perbandingan Pancasila dengan Ideologi Lain.

Pancasila sebagai ideologi dan juga dasar negara bangsa Indonesia mempunyai beberapa kesamaan maupun perbedaan dengan ideologi yang lain di beberapa aspek dan sudut pandang. Hal ini tak dapat dipungkiri karena ideologi adalah hasil buah pikiran manusia. Perbandingan antara Pancasila dengan ideologi lain dapat dilihat di tabel berikut :

Aspek dan sudut pandang
Pancasila
Sosialisme
Komunisme
Liberalisme
 Hukum
hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaban individu dan masyarakat .
Demokrasi untuk koletivitas,diutamakan kebersamaan,masyarakat sama dengan negara
Demokrasi rakyat, berkuasa mutllak satu parpol, hukum untuk melanggengkan komunis.
Demokrasi liberal,Hukum untuk melindungi individu,Dalam politik mementingkan individu
Ekonomi
Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli, yang dirugikan rakyat
peran negara ada untuk pemerataan,keadilan distributif yang diutamakan
peran negara dominan,demi kolektivitas berarti demi negara,monopoli negara
peran negara kecil,swasta endominasi, kapitalisme, monopolisme,  persaingan bebas
 Agama
Bebas memilih agama, Agama harus menjiwai dalam kehidupan  bermasyarakat berbangsa dan bernegara
Agama mendorong perkembangannya kebersamaan.
Agama candu masyarakat, Agama harus dijauhkan dari masyarakat
Agama urusan pribadi, bebas beragama, bebas memilih agama, bebas tidak beragama
Hubungan individu dengan masyarakat
Individu diakui keberadaanya,Masyarakat diakui keberadaannya, Individu akan punya arti apabila hidup di tengah masyarakat


Masyarakat lebih penting dari individu
Individu tidak penting,Masyarakat tidak penting,Kolektivitas yang dibentuk negara lebih penting
Individu lebih penting dari pada masyarakat,Masyarakat diabdikan  bagi individu
Ciri khas
Keselarasan  keseimbang-an, dan kese-rasian dalam setiap aspek kehidupan
Kebersamaan, Akomodasi , Jalan Tengah.
Atheisme, Dogmatis,Otoriter, Ingkar HAM, Reaksi terhadap liberalesme dan kapitalisme
Pengharga-an atas HAM, Demokrasi, Negara hukum, Reaksi terhadap apsolutisme

E.       Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah bagian dari Ideologi bangsa yang diangkat dari nilai – nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Ideologi dapat diartikan sebagai suatu gagasan dan buah pikiran yang dikembangkan secara keseluruhan yang tersusun secara sistematis untuk mewujudkan tujuan dan cita- cita suatu Negara. Pancasila sebagai Ideologi bangsa menunjukkan adanya keseimbangan ide dan gagasan serta tidak bersifat absolute dalam memandang manusia dan kehidupan bernegara, sedangkan Liberalisme, Komunisme lebih bersifat mutlak atau totaliter. Keduanya juga cenderung menutup mata akan adanya dampak individualisme dan persaingan. Selain itu, jika dibandingkan dengan Pancasila, Sosialisme sering dikatakan sebagai antitesa Kapitalisme, yang tingkah laku ekonomi dikuasai oleh kepentingan untuk memperoleh keuntungan maksimal lewat persaingan bebas, sistem pasar, dan harga.


Daftar Pustaka

“PERBANDINGAN PANCASILA DENGAN IDEOLOGI LAIN”. http://iramajapanay.blogspot.co.id/2012/05/perbandingan-pancasila-dengan-ideologi.html. Diakses tanggal 07 September 2016

Yohanie, Yohannes. “Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Perbandingan dengan Ideologi Lain”. http://www.academia.edu/8304185/Pancasila_Sebagai_Ideologi_Negara_dan_Perbandingan_dengan_Ideologi_Lain. Diakses tanggal 07 September 2016

Mahmudah Syifah. “Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Lain” http://www.academia.edu/8394745/Perbandingan_Ideologi_Pancasila_Dengan_Ideologi_Lain. Diakses tanggal 07 September 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar