Paper Survei Terestris 1
Mengenal Alat Utama Survei
DISUSUN OLEH :
NAMA : ILHAM KURNIAWAN
NIM : 16/399993/TK/45007
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEODESI
DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
A.Teodolit
Teodolit, atau disebut juga sebagai
transit, adalah sebuah alat presisi untuk mengukur sudut horizontal maupun vertikal.
Kata Teodolit pertama kali muncul dalam buku tentang survey “A geometric practice named Pantometria” (1571)
yang ditulis oleh Leonard Digges. Kata ini berasal dari kata theo-delitus yang berarti “melihat
dengan penuh perhatian pada sesuatu”.
Teodolit
digunakan untuk survei dan konstruksi untuk mendapatkan bacaan yang tepat dari
bentang alam sehingga proyek-proyek konstruksi tetap sejajar dan tegak lurus
dengan tanah, serta telah disesuaikan untuk tujuan khusus dalam beberapa bidang
seperti meteorology dan teknologi peluncuran roket. Ada bermacam-macam tipe dan
jenis teodolit. Walaupun secara umum semua teodolit mempunyai mekanisme kerja
yang sama, namun pada tingkatan tertentu terdapat beberapa perbedaan, baik
penampilan maupun bagian dalam dan atau konstruksinya. Teodolit dapat
dikategorikan atas dasar beberapa hal, seperti kosntruksi dasar sumbu vertikal,
tingkat ketelitiannya, bacaan lingkaran, kegunaannya, ada atau tidaknya kompas,
sistem senteringnya, dan piranti bacaannya. Namun, secara umum, teodolit hanya
dibagi 2, yaitu teodolit modern dan teodolit konvensional atau manual. Hal yang
membedakan kedua alat tersebut adalah ada atau tidak adanya layar untuk
menampilkan data.
1. Bagian-Bagian
Teodolit
Alat
ukur teodolit dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian atas, bagian
tengah, dan bagian bawah
a.
Bagian
Atas
1.
Teropong
2.
Lingkaran
vertikal
3.
Sumbu
mendatar (sumbu II)
4.
Klem
teropong dan penggerak halus
5.
Alhidade
vertikal dan nivo
b.
Bagian
Tengah
1.
Kaki
Penyangga sumbu II (sumbu mendatar)
2.
Alhidade
horizontal
3.
Piringan
lingkaran horizontal
4.
Klem
dan penggerak halus alhidade horizontal
5.
Klem
dan penggerak halus limbus
6.
Nivo
(tabung) alhidade horizontal
7.
Mikroskop
pembacaan lingkaran horizontal
c.
Bagian
Bawah
1.
Tribarch
2.
Nivo
kotak
3.
Sekrup
ABC
4.
Plat
dasar
5.
Alat
sentering optis (pada alat baru)
6.
Statif
2. Cara
Kerja Teodolit
Teodolit
bekerja dengan cara menggabungkan unting-unting, nivo, dan skala lingkaran
untuk menentukan sudut horizontal maupun vertikal dalam kegiatan survei.
Unting-unting memastikan bahwa teodolit diletakkan tepat diatas titik survey.
Nivo digunakan untuk memastikan bahwa alat ukur (teodolit) sejajar dengan
tanah. Kemudian, skala lingkaran, satu horizontal dan satu vertikal, digunakan
surveyor untuk mengukur berbagai sudut.
3. Kelebihan
dan Kelemahan Menggunakan Teodolit
Teodolit
mempunyai kelebihan dibandingkan instrument atau alat ukur lainnya :
a.
Akurasi
yang lebih besar
b.
Sistem
pembesar optik internal
c.
Skala
lingkaran horizontal dapat dikembalikan ke titik nol atau diatur ke nilai lain
d.
Pembacaan
skala lingkaran horizontal dapat dilakukan dari kanan maupun kiri titik nol
e.
Pembacaan
ulang tidak diperlukan
f.
Untuk
teodolit modern, pembacaan data dapat dilakukan secara elektronik
Namun, disamping
itu, teodolit juga mempunyai beberapa kelemahan :
a.
Waktu
setting yang dibutuhkan cukup lama karena mempunyai bagian yang kompleks.
b.
Berat
karena terbuat dari aluminium.
B.WATERPASS/SIPAT
DATAR/ LEVEL
Waterpass
atau penyipat datar adalah suatu alat survey yang digunakan untuk mengukur beda
tinggi antara satu titik acuan ke titik acuan berikutnya. Waterpass biasanya
digunakan ketika seseorang hendak menentukan beda tinggi antara titik-titik di
atas permukaan bumi. Teknik
pengukuran menggunakan alat ini bisa disebut dengan dengan levelling atau waterpassing. Pekerjaan
ini dilakukan dalam rangka penentuan tiggi suatu titik yang akan ditentukan
ketiggiannya berdasarkan suatu system referensi atau bidang acuan alias bidang geoid
yaitu bidang equipotensial/nivo yang berhimpitan langsung dengan permukaan air
laut rata-rata dan bersifat tegak lurus dengan gaya berat.
1. Bagian-bagian Waterpass/Sipat Datar/Level
Waterpass
paling tidak disusun oleh 14 bagian yang mempunyai fungsi khusus;
a.
Teropong
Bagian
utama dari waterpass yang terdiri dari dua lensa, yaitu lensa objektif/depan
dan lensa bidik. Pada lensa bidik terdapat sekrup pemutar yang berfungsi untuk
memfokuskan benang bacaan di dalam teropong. Fungsi utama dari teropong adalah
untuk memperjelas objek yang dibidik.
b.
Nivo kotak
Merupakan
bagian dari waterpas yang berfungsi untuk mengetahui tingkat kedataran pesawat
atau waterpass tersebut.
c.
Cermin
Alat
untuk mempermudah pembacaan hasil pengukuran nivo kotak.
d.
Visir
Alat
ini terdapat di atas teropong. Visir berfungsi untuk membantu proses pembidikan
secara kasar sehingga berlangsung lebih cepat.
e.
Lensa pembacaan sudut horizontal
Alat
ini memiliki peranan dalam memperjelaskan bacaan sudut horizontal.
f.
Lensa okuler
Lensa
ini berada didekat pembidik, sesuai fungsinya yakni untuk mengamati objek yang
dibidik
g.
Lensa objektif
Adalah
bagian dari waterpass yang berfungsi menerima objek yang dibidik.
h.
Pelindung lensa objektif
Alat
ini berfungsi untuk melindungi lensa objektif dari paparan sinar matahari
langsung.
i.
Sekrup pengatur fokus teropong
Berfungsi
untuk mengatur derajat kejelasan objek yang dibidik.
j.
Sekrup pengatur sudut
Berguna
untuk mengatur landasan sudut datar.
k.
Sekrup penggerak halus aldehide horizontal
Sekrup
ini digunakan untuk menggerakkan waterpass dalam arah horizontal supaya
kedudukan benang tepat pada objek yang dibidik.
l.
Klem aldehide horizontal
Bagian
yang berfungsi untuk mengunci perputaran pesawat/waterpass arah horizontal.
m.
Plat dasar
Alat
dudukan waterpass
n.
Sekrup A,B,C
Komponen
waterpass yang berfungsi untuk mengatur kedataran pesawat pada sumbu I vertikal
2. Cara Kerja Waterpass/Sipat Datar/Level
Waterpass dipasang di atas tripod dan diatur dalam kondisi
datar menggunakan sekru secara kencang dan tepat. Operator melihat melalui lensa
teropong sementara asisten memegang rambu ukur pada titik di bawah pengukuran.
Surveyor menggunakan alat ini untuk mengumpulkan dan/atau memindahkan elevasi
(level) selama survey lokasi atau konstruksi bangunan. Pengukuran umumnya
dimulai dari benchmark dengan
ketinggian dikenal ditentukan oleh survei sebelumnya, atau sembarang titik
dengan ketinggian diasumsikan. Benchmark adalah
titik-titik yang sudah diketahui koordinatnya maupun ketinggiannya. Jika tidak
ada benchmark, maka dapat menggunakan
titik acuan dasar yaitu tinggi muka air laut rata-rata atau Mean Sea Level (MSL).
3. Kelebihan dan Kelemahan Waterpass/Sipat Datar/Level
Waterpass
yang biasanya digunakan dalam pengukuran memiliki beberapa kelebihan, antara
lain :
a.
Memiliki ketelitian yang cukup tinggi, yaitu 1,5 mm.
b.
Mampu melakukan pengukuran beda tinggi secara cepat.
c.
Proses sentering lebih cepat karena hanya melakukan sentering
pada nivo kotak
Disamping kelebihan
yang dimiliki waterpass, juga terdapat beberapa kelemahannya, yaitu :
a.
Gerakan teropong terbatas sehingga sulit untuk membidik area
curam.
b.
Hanya bisa membaca elevasi saja, tidak bisa menentukan
koordinat suatu titik.
C.Total Station
Total
Station adalah sebuah instrumen
optis atau elektronik yang digunakan dalam pemetaan dan konstruksi bangunan. Total station merupakan teodolit terintegrasi dengan komponen pengukur jarak elektronik (electronic
distance meter (EDM) untuk
membaca jarak dan kemiringan dari instrumen ke titik tertentu. Dengan alat ini,
sama seperti teodolit dan pita ukur, dapat menentukan jarak dan sudut dari alat
ke titik yang disurvei. Dengan bantuan dari trigonometri, sudut dan jarak dapat
digunakan untuk menghitung posisi sebenarnya (x, y, dan z atau arah timur, arah
barat, dan elevasi) dari titik yang disurvei secara pasti.
1. Bagian-bagian
Total Station
Secara garis
besar, total station terdiri dari beberapa bagian;
a.
EDM
(Electronic Distance Measurement)
b.
Teodolit
elektronis
c.
Mikroprosesor
d.
Pengumpul
data (terpasang di dalam atau luar alat)
e.
Tempat
penyimpanan data (internal atau eksternal)
f.
Prisma
2. Cara
Kerja Total Station
Total
station dipasang pada tripod dan diratakan dengan menggunakan sekrup dasar. Instrumen
ukur jarak dekat mampu menyesuaikan diri dengan posisi datar. Kemudian, arah
referensi vertikal dan horisontal yang diindeks atau dimasukkan menggunakan
tombol onboard. Hal ini dimungkinkan untuk mengatur unit yang dibutuhkan untuk
jarak, suhu dan tekanan (FPS atau SI). Surveyor dapat memilih mode pengukuran
seperti normal, kasar, tunggal atau berulang.
Ketika
target terlihat, sudut horizontal dan vertikal serta jarak miring diukur dan
dengan menekan tombol yang sesuai, data pengukuran dicatat bersama dengan nomor
titik. Ketinggian instrumen dan sasaran dapat di-inputkan setelah mengukur
mereka dengan pita ukur. Kemudian prosesor menghitung berbagai informasi
tentang titik dan menampilkannya pada layar.
Informasi
ini juga disimpan dalam notebook elektronik. Setiap kali buku catatan
elektronik penuh, informasi yang tersimpan dapat diunduh ke komputer.
3. Kelebihan
dan Kelemahan Total Station
Berikut
ini adalah beberapa keuntungan utama menggunakan total station atas instrumen
survei konvensional:
a. Pekerjaan lapangan dilakukan sangat cepat.
b. Akurasi pengukuran tinggi.
c. Kesalahan manual yang terlibat dalam membaca dan merekam
dieliminasi.
d. Perhitungan koordinat sangat cepat dan akurat. Bahkan koreksi
untuk suhu dan tekanan secara otomatis dibuat.
e. Komputer dapat digunakan untuk pembuatan peta dan merancang
kontur dan lintas-bagian. Interval kontur dan skala dapat diubah dalam waktu
singkat.
D. BTM (Boussole Tranche Montagne)
Alat ukur BTM adalah alat ukur yang
khusus dibuat untuk pengukuran azimuth magnetis. Posisi teropong pada alat BTM
tidak dapat diatas sumbu I tetapi disamping (penempatan eksentris). Konstruksi bagian bawah dengan sumbu
kesatunya sama dengan konstruksi pada alat ukur theodolit reiterasi.
Piringan
horisontal pada BTM berupa lingkaran berpembagian skala. Untuk mengukur sudut
mendatar pada alat BTM (azimuth), digunakan jarum magnetik.
1.
Bagian-bagian BTM
Alat ukur BTM
tersusun atas beberapa bagian penting, yaitu:
a.
Teropong
ukur tanah, letaknya eksentris tidak tepat pada sumbu I.
b.
Kompas,
letaknya sentries, sumbu kompas tepat pada sumbu I instrumen.
c.
Skala
sudut vertikal
d.
Nonius
pembaca sudut vertikal
e.
Sekrup
pengunci dan gerak halus vertikal (terhadap sumbu II)
f.
Sekrup
pengunci dan gerak halus horizontal (terhadap sumbu I)
g.
Nivo
h.
Sekrup
penyetel (berjumlah 3 buah)
i.
Kerangka
j.
Statif
2. Cara
Kerja BTM
1.
Pasang tiang penyanggah pada ketinggian yang sama dengan
ketinggian benda yang akan diukur.
2. Nivo tabung keduanya harus pas di
tengah agar posisi BTM seimbang, dilakukan
dengan cara memutar knob-knob.
3. Intip lensa okuler, fokuskan posisi
benda yang akan diukur dengan menggeser knob benang halus.
4. Catat ketinggian tiang.
5. Ulangi langkah yang sama pada tempat
lain yang akan dicari selisih ketinggiannya
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, S., 2011, Ilmu Ukur Tanah, edisi revisi, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
Wongsotjitro,
S., 1980, Ilmu Ukur Tanah, Penerbit
Kanisius, Yogyakarta
“All About
Theodolites” Johnson Level, diakses tanggal 22 Agustus 2016.
http://www.johnsonlevel.com/News/TheodolitesAllAboutTheodo
“Theodolite” Wikipedia, diakses tanggal 22
Agustus 2016. https://en.wikipedia.org/wiki/Theodolite
“Arti Waterpass”
Global Hutama, diakses tanggal 22 Agustus 2016.
http://www.globalhutama.net/pages/artikel-17/arti-waterpass-44.html
“Dumpy Level”
Wikipedia, diakses tanggal 22 Agustus 2016. https://en.wikipedia.org/wiki/Dumpy_level
“Inilah Fungsi
Bagian-Bagian dari Waterpass” Arafuru, diakses tanggal 22 Agustus 2016. http://arafuru.com/sipil/inilah-fungsi-bagian-bagian-dari-waterpass.html
Eiteljorg II, H.
“Using a Total Station” CSA Newsletter, Vol.VII, No.2. Agustus, 1994. http://www.csanet.org/newsletter/aug94/nl089407.html
“What is a Total
Station” The Constructor, diakses tanggal 22 Agustus 2016.
http://theconstructor.org/surveying/total-station-operation-uses-advantage/6605/
“Total Station”
Wikipedia, diakses tanggal 22 Agustus 2016.
https://en.wikipedia.org/wiki/Total_station
Arianto. “Alat
Ukur Tanah” DocSlide, diakses tanggal 22 Agustus 2016.
http://documents.tips/documents/ilmu-ukur-tanah-570f0d8ace87d.html
“BTM (Boussole
Tranche Montagne)” Scribd, diakses tanggal 22 Agustus 2016.
https://id.scribd.com/doc/213832205/BTM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar